Rabu, 13 November 2013

Negara-negara Maju lebih serius menggarap taman bunga.



Kalau kita melihat tanaman bunga2 di sekitar Malang Raya ini , khususnya di Malang Utara, tentunya tidak diragukan lagi kalau kota Malang mendapat predikat sebagai Kota Bunga . Tetapi, sayangnya keberagaman  bunga yang ada  jika tidak di imbangi dengan penataan dan perawatan oleh penghuni kotanya secara serius, tentunya ini tidak akan bisa mengangkat lebih tinggi lagi julukan  Malang Raya bsebagai “Paris Van Java”.
Entah siapa orang yang pertama kali menjuluki Kota kita ini dengan sebutan seperti itu. Kenapa disebut Paris Van Java, mungkin penampilan Malang Raya yang selain berhawa sejuk, juga bisa ditanami berbagai macam bunga, sayuran ,tanaman obat-obatan, bahkan pepohonan besar seperti pohon Jati, Trembesi,Sengon, kurma, Apel, ganja..eh, sory.. bahkan mungkin pohon Oaks dan Sakura pun kalau ditanam di areal Malang Raya ini  mungkin bisa tumbuh.
Masalahnya, mungkin karena kita terlalu banyak pilihan , akhirnya membuat kita bingung untuk mengaturnya. Kita mirip Polantas yang mengatur semakin membludaknya kendaraan di suatu perempatan jalan yang ramai. Kita belum bisa menghadirkan tanaman yang menjadi ikon penting yang bisa didengar sampai ke penjuru dunia.
Lihatlah Negara jepang yang terkenal sebagai Negeri Sakura. Ada liburan khusus orang jepang yang diberi nama Golden Week, dimana perusahaan2 akan memberikan jatah libur satu sampai dua minggu bagi para pekerja untuk menikmati wisata mekarnya bunga Sakura.Sebab batas umur bunga sakura rata2 hanya bertahan 2 minggu.  Belanda juga  terkenal dengan wisata bunga Tulip lengkap dengan kincir anginnya. Memang benar  apa yang disebutkan orang-orang mengenai wisata bunga tersebut, tapi jangan lupa, yang namanya Bunga Sakura hanya bisa dinikmati pada saat menjelang musimsemi , termasuk bunga Tulip di Belanda.
Setelah musim semi berlalu , maka mereka akan menunggu musim  semi lagi tahun depan, sedangkan kalau  kita mau , disini kita bisa bikin wisata bunga semacam itu lebih panjang lagi waktunya. Bahkan  bunga yang kita tanam akan lebih beragam dari bunga2 yang ada di Eopa dan Jepang.
Bukankah ini merupakan sebuah peluang Bisnis Pariwisata berbasis  tanaman bunga?... Coba bayangkan  semisal di Lapangan Wonojati ditanami Bunga ini, ketika menjelang bmusim mekarnya bunga, dibawahnya disediakan areal tempat duduk2 warga yang mau merayakan  pesta makan kecil-kecilan , minum teh,  atau minum-minuman tradisional lainnya semacam Legen  Dll . terus di tengah lapangan  ada acara music   kecil-kecilan…  bukankah itu mengasyikkan? . Dan itulah  suasana yang pernah saya rasakan selama  tiga kali musim Semi di Jepang dulu.  Sangat membekas sampai sekarang










Rabu, 30 Oktober 2013

Misteri Arca Dwarapala

      Arca Dwarapala adalah patung penjaga gerbang atau pintu dalam ajaran Siwa dan Budha, berbentuk manusia atau monster. Biasanya dwarapala diletakkan di luar candi, kuil atau bangunan lain untuk melindungi tempat suci atau tempat keramat didalamnya. Di Desa Candirenggo Kecamatan Singosari Kabupaten Malang terdapat 2 arca Dwarapala yang tingginya sekitar 3,7 M,  Dua arca tersebut tepatnya di sebelah barat kompleks Candi Singosari. Dua arca tersebut diperkirakan merupakan pintu gerbang kerajaan Singosari.
     Sampai saat ini belum ada sumber informasi yang jelas , kapan kira-kira patung ini di buat . Kalau memang benar kedua Arca ini adalah pintu gerbang dari Kerajaan Singosari , maka letak kerajaan tersebut dimana? dan selama ini apa saja sisa-sisa yang ditemukan selain  Candi dan arca ?... apakah anda tertarik untuk memecahkan misteri  dan menggali peninggalan Kerajaan Singhasari yang lain ? 

     Dari sekian gambar , kami memperkirakan 2 gambar ini adalah Foto paling tua yang pernah diambil. Entah tahun berapa.
Dwarapala Sebelah Selatan
Dwarapala sebelah Utara

Selasa, 29 Oktober 2013

Sensasi 'nDeso' di sekitar Sungai Kendedes

    Tempat wisata di Candirenggo selain Candi Singosari dan Pemandian Kendedes adalah Sungai yang ada di luar Pemandian Kendedes. Tiap hari disini selalu di kunjungi warga , baik warga Candirenggo maupun dari luar . Bagi anda yang masih merindukan suasana 'nDeso' , bisa menempuh perjalanan kesini dengan naik Dokar. 



   Yang menjadi daya tarik utama disini adalah air yang mengalir di Sungai masih jernih, karena Sumber mat air cukup banyak di sekitar Pemandian . Apalagi nuansanya masih cukup alami. Tidak banyak wilayah Desa/Kelurahan  yang memiliki tempat seperti ini .

Pinggiran sungai yang di bangun cukup kuat menjadikan tempat ini dipakai 'wisata Cuci-cuci' oleh para pengunjung. Mereka juga banyak yang mandi di Sungai ini     karena airnya yang masih jernih menjadi daya tarik tersendiri.
     Jika anda membawa sepeda motor, siapkan  uang  Rp 2000,- untuk parkir. setelah itu anda dan teman-teman bisa Mandi sepuasnya di alam terbuka dengan air sungai yang jernih .
    Beberapa pengunjung yang hobi memancing juga bisa membawa kail kesini. bisa memancing di kolam pemancingan , atau di sungainya.

    Disekitar Sungai Kendedes, nuansa  alami juga masih terlihat. di Sungai dekat bagian bawah jembatan terdapat tempat memandikan sapi2 oleh para penggarap sawah.
Beberapa binatang komunitas sawah juga kerap kali terlihat disini. seperti katak, ikan, kadal, kupu-kupu,belalang, bahkan ular air yang sempat tertangkap kamera kami.
   Jadi , jika anda tidak punya banyak waktu dan ingin liburan alami alternatif murah, disinilah tempatnya.


Minggu, 27 Oktober 2013

Alhamdulillah setelah sekian lama merancang terbentuknya sebuah Kelompok Informasi Masyarakat di Kelurahan Candirenggo, Pada Hari ini, tanggal 28 Oktober 2013 terbentuklah Kelompok Informasi Masyarakat dengan nama KIM ARCA  ( Kelompok Informasi Masyarakat Candirenggo) di Kecamatan Singosari , Kabupaten Malang .
Tentunya momen ini kami ambil sebagai hari lahirnya KIM ARCA karena bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda. tentunya hal ini sekaligus akan mengingatkan kita akan semangat para pemuda Indonesia pada saat masa-masa pergerakan .Pada tanggal 28 Oktober 1928, 85 tahun yang lalu di jalan Kramat Raya 106, Jakarta Pusat telah lahir sebuah gagasan besar yang seharusnya telah membentuk kehidupan bangsa Indonesia yang lebih baik saat ini. Saat itu, sebuah pertemuan yang dinamakan Kongres Pemuda II digelar. Pertemuan ini dihadiri oleh perwakilan-perwakilan tiap daerah dan dari berbagai latar belakang golongan yang berbeda-beda dengan alasan yang sangat mendasar karena untuk memenuhi kebutuhan saat itu. Dalam kongres ini pula lagu Indonesia Raya pertama kali dikumandangkan oleh W. R. Supratman di depan banyak orang peserta kongres.
Maka untuk lebih memaknai Hari Sumpah Pemuda ini , KIM ARCA  sepakat untuk menjadikan moment ini untuk berbuat sesuatu yang bermanfaat untuk Masyarakat Candirenggo dalam era keterbukaan Informasi Publik ini
KIM ARCA  dibentuk dari dan untuk masyarakat Candirenggo
Berangkat dari kepedulian dan rasa untuk ingin berperan aktif dalam pembangunan melalui bidang informasi ini , Kami berharap mendapatkan dukungan , baik dari masyarakat Kelurahan Candirenggo , maupun dari pemerintah setempat .
Adapun Susunan struktur anggota KIM saat ini bisa dilihat pada gambar .


Semoga bermanfaat,

                                                                                         ---  KIM ARCA -----













Pada tanggal 28 Oktober 1928, 84 tahun yang lalu di jalan Kramat Raya 106, Jakarta Pusat telah lahir sebuah gagasan besar yang seharusnya telah membentuk kehidupan bangsa Indonesia yang lebih baik saat ini. Saat itu, sebuah pertemuan yang dinamakan Kongres Pemuda II digelar. Pertemuan ini dihadiri oleh perwakilan-perwakilan tiap daerah dan dari berbagai latar belakang golongan yang berbeda-beda dengan alasan yang sangat mendasar karena untuk memenuhi kebutuhan saat itu. Dalam kongres ini pula lagu Indonesia Raya pertama kali dikumandangkan oleh W. R. Supratman di depan banyak orang peserta kongres. - See more at: http://tautanpena.blogspot.com/2012/10/makna-sumpah-pemuda.html#sthash.P4eHwKoI.dpuf
Pada tanggal 28 Oktober 1928, 84 tahun yang lalu di jalan Kramat Raya 106, Jakarta Pusat telah lahir sebuah gagasan besar yang seharusnya telah membentuk kehidupan bangsa Indonesia yang lebih baik saat ini. Saat itu, sebuah pertemuan yang dinamakan Kongres Pemuda II digelar. Pertemuan ini dihadiri oleh perwakilan-perwakilan tiap daerah dan dari berbagai latar belakang golongan yang berbeda-beda dengan alasan yang sangat mendasar karena untuk memenuhi kebutuhan saat itu. Dalam kongres ini pula lagu Indonesia Raya pertama kali dikumandangkan oleh W. R. Supratman di depan banyak orang peserta kongres. - See more at: http://tautanpena.blogspot.com/2012/10/makna-sumpah-pemuda.html#sthash.P4eHwKoI.dpuf
Pada tanggal 28 Oktober 1928, 84 tahun yang lalu di jalan Kramat Raya 106, Jakarta Pusat telah lahir sebuah gagasan besar yang seharusnya telah membentuk kehidupan bangsa Indonesia yang lebih baik saat ini. Saat itu, sebuah pertemuan yang dinamakan Kongres Pemuda II digelar. Pertemuan ini dihadiri oleh perwakilan-perwakilan tiap daerah dan dari berbagai latar belakang golongan yang berbeda-beda dengan alasan yang sangat mendasar karena untuk memenuhi kebutuhan saat itu. Dalam kongres ini pula lagu Indonesia Raya pertama kali dikumandangkan oleh W. R. Supratman di depan banyak orang peserta kongres. - See more at: http://tautanpena.blogspot.com/2012/10/makna-sumpah-pemuda.html#sthash.P4eHwKoI.dpuf