Kalau kita melihat tanaman bunga2 di sekitar Malang Raya ini
, khususnya di Malang Utara, tentunya tidak diragukan lagi kalau kota Malang
mendapat predikat sebagai Kota Bunga . Tetapi, sayangnya keberagaman bunga yang ada jika tidak di imbangi dengan penataan dan
perawatan oleh penghuni kotanya secara serius, tentunya ini tidak akan bisa
mengangkat lebih tinggi lagi julukan
Malang Raya bsebagai “Paris Van Java”.
Entah siapa orang yang pertama kali
menjuluki Kota kita ini dengan sebutan seperti itu. Kenapa disebut Paris Van
Java, mungkin penampilan Malang Raya yang selain berhawa sejuk, juga bisa
ditanami berbagai macam bunga, sayuran ,tanaman obat-obatan, bahkan pepohonan
besar seperti pohon Jati, Trembesi,Sengon, kurma, Apel, ganja..eh, sory..
bahkan mungkin pohon Oaks dan Sakura pun kalau ditanam di areal Malang Raya ini
mungkin bisa tumbuh.
Masalahnya, mungkin karena kita
terlalu banyak pilihan , akhirnya membuat kita bingung untuk mengaturnya. Kita
mirip Polantas yang mengatur semakin membludaknya kendaraan di suatu perempatan
jalan yang ramai. Kita belum bisa menghadirkan tanaman yang menjadi ikon
penting yang bisa didengar sampai ke penjuru dunia.
Lihatlah Negara jepang yang
terkenal sebagai Negeri Sakura. Ada liburan khusus orang jepang yang diberi
nama Golden Week, dimana perusahaan2 akan memberikan jatah libur satu sampai
dua minggu bagi para pekerja untuk menikmati wisata mekarnya bunga Sakura.Sebab
batas umur bunga sakura rata2 hanya bertahan 2 minggu. Belanda juga
terkenal dengan wisata bunga Tulip lengkap dengan kincir anginnya.
Memang benar apa yang disebutkan
orang-orang mengenai wisata bunga tersebut, tapi jangan lupa, yang namanya
Bunga Sakura hanya bisa dinikmati pada saat menjelang musimsemi , termasuk
bunga Tulip di Belanda.
Setelah musim semi berlalu , maka
mereka akan menunggu musim semi lagi
tahun depan, sedangkan kalau kita mau ,
disini kita bisa bikin wisata bunga semacam itu lebih panjang lagi waktunya.
Bahkan bunga yang kita tanam akan lebih
beragam dari bunga2 yang ada di Eopa dan Jepang.
Bukankah ini merupakan sebuah peluang Bisnis
Pariwisata berbasis tanaman bunga?...
Coba bayangkan semisal di Lapangan
Wonojati ditanami Bunga ini, ketika menjelang bmusim mekarnya bunga, dibawahnya
disediakan areal tempat duduk2 warga yang mau merayakan pesta makan kecil-kecilan , minum teh, atau minum-minuman tradisional lainnya
semacam Legen Dll . terus di tengah
lapangan ada acara music kecil-kecilan… bukankah itu mengasyikkan? . Dan itulah suasana yang pernah saya rasakan selama tiga kali musim Semi di Jepang dulu. Sangat membekas sampai sekarang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar